Sabtu, 26 Mei 2012

Perbandingan Pendidikan Jerman dan Indonesia


KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
PERBANDINGAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI JERMAN DAN INDONESIA
NO.
ASPEK YANG DIBANDINGKAN
JERMAN
INDONESIA
1.
Pembagian
Sarjana dan pascasarjana
a.    Universitas
b.    Fakultas seni dan music
c.    Fachhochschulen
Sarjana dan pascasarjan
2.
Tingkatan
a.   Sarjana (Bachelor)
b.    Master
c.    Doktor
a.     Diploma
b.    Sarjana
c.     Magister
d.    Doktor
3.
Masa Studi
a.    Sarjana : 4 tahun
b.    Master : 2 tahun
c.    Doktor : 4 tahun
a.    Diploma
D1 : 1-2 tahun
DII : 2-3 tahun
DIII : 3-5 tahun
DIV : 4-7 tahun
b.    Sarjana : 4-7 tahun
c.     Magister : 2-5 tahun
d.    Doktor : 4-6 tahun
4.
Jalur Masuk
Abitur dan tes
Ujian masuk (SNMPTN)
5.
Sistem belajar
SKS
SKS
6.
Nilai
Tingkatan nilai dari tertinggi ke terendah
Sehr (1), gut (2), befriedigend (3), aureichend (4), mangelhaft (5)
Tingkatan nilai dari yang paling tinggi ke paling rendah
A(4), B(3), C(2), D(1), E(0)
7.
Mata Kuliah Wajib
-
a.    Pendidikan agama;
b.    pendidikan kewarganegaraan; dan
c.    bahasa.
8.
Bukti Kelulusan
Diplom
Ijazah
9.
Ujian Kelulusan
Sarjana : Thesis
Master: Thesis
Doktor : Disertasi
Diploma : Tugas Akhir
Sarjana : Skripsi
Master : tesis
Doktor : disertasi
            Pendidikan tinggi di Jerman tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, baik dari segi lama pendidikan, system belajar, ujian kelulusan, maupun tingkatannya. Hanya saja di Jerman tidak ada program diploma (politeknik) seperti di Indonesia, karena di Jerman program pendidikan tingginya dibagi menjadi tiga macam, yaitu universitas, fakultas seni dan music, dan fachhochschulen. Universitas lebih mengutamakan ke pengajaran teori, fakultas seni dan music, sesuai namanya mempelajari tentang music dan seni, fachhochschulen menitik beratkan pada aspek terapan.
            Hal lain yang berbeda antara kurikulum pendidikan tinggi di Jerman dan Indonesia adalah jalur masuknya. Di Jerman, untuk memasuki perguruan tinggi dipakai hasil ujian abitur dan nilai Gymnasiale Oberstufe ditambah dengan tes sesuai dengan jurusan yang dipilih calon mahasiswa. Sedangkan di Indonesia, untuk masuk perguruan tinggi melalui ujian masuk (UM) tanpa memperhatikan nilai pada sekolah menengah.
            Hal lain yang berbeda dari universitas di Jerman dan di Indonesia adalah mengenai nilai. Kalau di Jerman, nilai yang paling baik justru yang angkanya kecil, yaitu 1. Semakin besar angka itu maka nilai nilainya semakin buruk. Berkebalikan dengan di Indonesia, semakin besar angkanya, maka nilainya semakin baik, di mana nilai tetinggi adalah 4 dengan predikat A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar