Kamis, 27 Desember 2012

MODEL PSB DI SMK N 1 LEMPUING JAYA


Hakekat Pusat Sumber Belajar
     Menurut AECT dalam Purwanto (2005:188) sumber belajar adalah meliputi semua sumber (baik berupa data, orang, atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi peserta didik. Sedangkan menurut Percival dan Ellington (1984:124) sumber belajar merupakan a system, set of materials or situation that is deliberately created or set up in order to enable an individual student to learn. Menurut Hamalik dalam Trimo (2008) menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan siswa lainnya, untuk memudahkan belajar. 
Dari beberapa pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu meliputi potensi, pengalaman, tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yang dapat dimanfaatkan guru maupun siswa dalam memudahkan proses belajar.

Kamis, 13 Desember 2012

KURIKULUM SMP

Berdasarkan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 17 (2) bahwa SMP termasuk dalam jenjang pendidikan dasar. Kemudian dalam pasal 37 (1) disebutkan “kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: 
a. Pendidikan agama; 
b. pendidikan kewarganegaraan; 
c. bahasa; 
d. matematika; 
e. ilmu pengetahuan alam; 
f. ilmu pengetahuan sosial; 
g. seni dan budaya; 
h. pendidikan jasmani dan olahraga; 
i. keterampilan/kejuruan; dan 
j. muatan lokal 

Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 (1) disebutkan

Rabu, 28 November 2012

CETAR TEPE PAGI A

Pelatihan Pengembangan Media Interaktif di PUSTEKKOM Ciputat, Tanggerang Selatan

Senin, 26 November 2012

TP A....CetarAlways

Foto-foto ini diambil pada saat kami mahasiswa Teknologi Pendidikan kelas Reguler Pagi A angkatan 2011 mengikuti pelatihan Pengembangan Multimedia Interaktif di PUSTEKKOM Ciputat Tanggerang Selatan :D


Kamis, 22 November 2012

Model-Model Pengembangan Kurikulum

1. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum
Menurut Good dan Travers dalam Sanjaya (2010:82), model adalah abstraksi dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks atau sistem, dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta lambang-lambang lainnya. Menurut Arifin (2012:137), model atau konstruksi merupakan ulasan teoritis tentang suatu konsepsi dasar. Sedangkan pengembangan kurikulum menurut Sukmadinata (2012:31) adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Berdasarkan pengertian model dan pengembangan kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa Model pengembangan kurikulum adalah ulasan teoritis dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta lambang-lambang dalam penyusunan kurikulum yang baru ataupun penyempurnaan kurikulum yang telah ada yang memberikan relevansi pada masa mendatang.

2. Model-Model Pengembangan Kurikulum 
Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Setiap model memiliki kekhasan tertentu baik dilihat dari keluasan pengembangan kurikulumnya maupun dilihat dari tahapan pengembangannya. Pemilihan suaatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencaiapai hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem pengelolaan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan. 
Zais dalam Arifin (2012:137) mengemukakan delapan model pengembangan kurikulum, yaitu: 
1. The Administrative (Line –Staff) Model 
2. The Grass-Roots Model 
3. The Demostration Model 
4. Beauchamp’s System Model 
5. Taba’s Inverted Model 
6. Roger’s Interpersonal Relations Model 
7. The Systematic Action-Research Model 
8. Emerging Technical Model 

1) The Administrative (Line –Staff) Model 
Model pengembangan kurikulum ini merupakan model

Rabu, 14 November 2012

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum

Dalam Sukmadinata (2012 : 158), ada tiga faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum, yaitu : 
1. Perguruan Tinggi 
2. Masyarakat 
3. Sistem nilai 

1. Pergururan Tinggi 
Perguruan tinggi setidaknya memberikan dua pengaruh terhadap kurikulum sekolah. 
1) Dari segi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan diperguruan tinggi umum.            Pengetahuan dan teknologi banyak memberikan sumbangan bagi isi kurikulum serta proses pembelajaran. Jenis pengetahuan yang dikembangkan di perguruan tinggi akan mempengaruhi isi pelajaran yang akan dikembangkan dalam kurikulum. Perkembangan teknologi selain menjadi isi kurikulum juga mendukung pengembangan alat bantu dan media pendidikan. 
2) Dari segi pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK, seperti IKIP, FKIP, STKIP). Kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan juga mempengaruhi pengembangan kurikulum, terutama melalui penguasaan ilmu dan kemampuan keguruan dari guru-guru yang dihasilkannya. Pengusaan keilmuan, baik ilmu pendidikan maupun ilmu bidang studi serta kemampuan mengajar dari guru-guru akan sangat mempengaruhi pengembangan dan implementasi kurikulum di sekolah. Guru-guru yang mengajar pada berbagai jenjang dan jenis sekolah yang ada dewasa ni, umumnya disiapkan oleh LPTK melalui berbagai program, yaitu program diploma dan sarjana. Pada Sekolah Dasar masih banyak guru berlatar belakang pendidikan SPG dan SGO, tetapi secara berangsur-angsur mereka mengikuti peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidikan guru melalui program diploma dan sarjana. 

2. Masyarakat 
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang diantaranya bertugas mempersiapkan anak didik untuk dapat hidup secara bermatabat di masyarakat. Sebagai bagian dan agen masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di tempat sekolah tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi masyarakat penggunanya serta upaya memenuhi kebutuhan dan tuntutan mereka. Masyarakat yang ada di sekitar sekolah mungkin merupakan masyarakat yang homogen atau heterogen. Sekolah berkewajiban menyerap dan melayani aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat. Salah satu kekuatan yang ada dalam masyarakat adalah dunia usaha. Perkembangan dunia usaha yang ada di masyarkat akan mempengaruhi pengembangan kurikulum. Hal ini karena sekolah tidak hanya sekedar mempersiapkan anak untuk selesai sekolah, tetapi juga untuk dapat hidup, bekerja, dan berusaha. Jenis pekerjaan yang ada di masyarakat berimplikasi pada kurikulum yang dikembangkan dan digunakan sekolah. 

3. Sistem Nilai 
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral, keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga masyarakat juga bertangung jawab dalam pemeliharaan dan pewarisan nilai-nilai positif yang tumbuh di masyarakat. Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus terintegrasikan dalam kurikulum. Persoalannya bagi pengembang kurikulum ialah nilai yang ada di masyarakat itu tidak hanya satu. Masyarakat umumnya heterogen, terdiri dari berbagai kelompok etnis, kelompok vokasional, kelompok intelek, kelompok sosial, dan kelompok spritual keagamaan, yang masing-masing kelompok itu memiliki nilai khas dan tidak sama. Dalam masyarakat juga terdapat aspek-aspek sosial, ekonomi, politk, fisik, estetika, etika, religius, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut sering juga mengandung nilai-nilai yang berbeda. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengakomodasi pebagai nilai yang tumbuh di masyarakat dalam kurikulum sekolah, diantaranya : 
1) Guru mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat 
2) Guru berpegang pada prinsip demokratis, etis, dan moral 
3) Guru berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru 
4) Guru menghargai nlai-nilai kelompok lain 
5) Memahami dan menerima keragaman budaya yang ada 

SUMBER 
Sukmadinata, N. S. (2012). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Senin, 05 November 2012

Matematika dan Gelas

Ini adalah gambar yang saya ambil pada acara resepsi pernikahan kakak saya di Masjil Al-Musyawaroh Kelapa Gading Jakarta. Mungkin sebagian orang menganggap ini adalah hal iseng, tapi bagiku ini hal menarik. Kalau dilihat dengan seksama, banyak konsep matematika yang terdapat dalam gambar ini. Konsep lingkaran, Luas lingkaran, garis singgung lingkaran, Titik singgung lingkaran. Konsep barisan dan deret, Konsep Volume bangun ruang, Konsep Kongruen......Hm...apalagi yach,, oh ya Konsep Kaidah pencacahan juga ada, Konsep peluang juga bisa....
:)

Kamis, 01 November 2012

Sejajar

Karena kedua menara ampera ini SEJAJAR maka kalau dilihat dari satu sisi kedua menara ampera ini terlihat satu....

Rabu, 31 Oktober 2012

Soal Statistika

1. Simpangan baku dari data berikut adalah...
        Nilai       f      
        31-40    2
        41-50    9
        51-60    12
        61-70    10

2. Untuk tugas akhir kelas XII, siswa mengadakan pameran dan memerlukan dana sebesar Rp. 6.000.000,-. Perincian pengumpulan dana terlihat seperti diagram lingkaran berikut. 

Dana bantuan dari sekolah sebesar...... 

3. Seorang ahli tanaman mengumpulkan data terhadap varietas baru bunga mawar. Untuk setiap tanaman yang dijadikan sampel, dicatat banyaknya minggu yang diperlukan tanaman tersebut untuk berbunga. Hasil yang diperoleh ditunujukkan pada diagram di bawah ini. 
         Frekuensi
                                                                               Minggu

a. Tentukan banyaknya tanaman yang dijadikan sampel! 
b. Berapa minggu yang diperlukan bunga paling banyak untuk berbunga? 

4. Diketahui angka baku nilai ulangan matematika suatu kelas 1,5 dan simpangan bakunya 2. Jika Kiki yang berada di kelas tersebut nilai ulangan matematikanya 70, maka rata-rata ulangan matematika di kelas tersebut adalah..... 

5. Koefisisen variasi nilai ulangan matematika kelas XII AP 1, jika nilai rata-ratanya 65 dan simpangan bakunya 1,3 adalah.....

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

1. Prinsip Umum 
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum, yaitu : prinsip relevansi, fleksibelitas, kontinuitas, praktis atau efisiensi dan efektivitas. 

a. Prinsip Relevansi 
Prinsip relevansi artinya prinsip kesesuaian. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi keluar atau eksternal (eksternal relevance) dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri atau internal.) Relevansi eksternal artinya bahwa kurikulum itu harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, baik tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang ada pada masa kini maupun kebutuhan yang di prediksi pada masa yang akan datang. Intinya, bahwa kurikulum itu harus bisa menyiapkan program belajar bagi anak untuk menyiapkan anak agar bisa memenuhi harapan dan situasi kebutuhan dan kondisi kehidupan masyarakat tempat dimana ia berada. Agar kurikulum bisa memenuhi konsep relevansi eksternal, seorang pengembang kurikulum harus memiliki pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan masyarakat pada masa kini dan masa datang. Relevansi internal artinya kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan suatu sistem yang di bangun oleh sub sistem atau komponen tujuan, isi, metode, dan evaluasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, belajar dan kemampuan siswa. Suatu kurikulum yang baik adalah yang memenuhi syarat relevansi internal, yaitua danya koherensi dan konsistensi antar komponennya. Ketidaksesuaian antar komponen-komponen ini akan menyebabkan kurikulum tidak akan bisa mencapai tujuannya secara optimal. Implikasi dari prinsip ini yaitu seorang pengembang kurikulum harus bisa paham betul tentang jenis dan hakikat dari tujuan kurikulum, isi kurikulum, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi. 

b. Prinsip Fleksibilitas 
Prinsip fleksibilitas artinya bahwa

Rabu, 17 Oktober 2012

HIPOTESIS


1.    DEFINISI HIPOTESIS
Istilah hipotesis berasal dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata yaitu “Hupo” (sementara) dan “thesis” (peryataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antar variabel atau lebih (Kerlinger, 1973: 18) dalam Riduwan (2006: 162).
Dalam Satistika terdapat dua bentuk hipotesis penelitian antara lain, hipotesis kerja (Ha) dan Hipotesis nol (Ho). Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori teori yang ada hubungannya yang relevan dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan. Dalam perhitungan statistik yang diuji adalah hipotesis nol (Ho), jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antar variabel.
2.    CIRI-CIRI HIPOTESIS
Karakteristik Hipotesis yang Baik Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
a.    Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b.    Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel
c.    Hipotesis harus dapat diuji
d.   Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e.    Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel

PERUBAHAN KURIKULUM

            Suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja (Rawani dalam soetopo dan soemanto 1991: 38). Sedangkan menurut nasution (2009:252), perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial, curriculum change is social change. Perubahan kurikulum juga disebut pembaharuan atau inovasi kurikulum. Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. 

Dalam perubahan kurikulum terdapat 2 jenis perubahan (Rawani dalam Soetopo dan Soemanto 1991:39-40), yaitu: 
1. Perubahan sebagian-sebagian Perubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur) tentu saja dari kurikulum kita sebut perubahan yang sebagian-sebagian. Perubahan dalam metode mengajar saja, perubahan dalam itu saja, atau perubahan dalam sistem penilaian saja, adalah merupakan contoh dari perubahan sebagian-sebagian. Dalam perubahan sebagian-sebagian ini, dapat terjadi bahwa perubahan yang berlangsung pada komponen tertentu sama sekali tidak berpengaruh terhadap komponen yang lain. Sebagai contoh, penambahan satu atau lebih bidang studi kedalam suatu kurikulum dapat saja terjadi tanpa membawa perubahan dalam cara (metode) mengajar atau sistem penilaian dalam kurikulum tersebut. 
2. Perubahan menyeluruh Disamping secara sebagian-sebagian, perubahan suatu kurikulum dapat saja terjadi secara menyeluruh, artinya keseluruhan sistem dari kurikulum tersebut mengalami perubahan mana tergambar baik didalam tujuannya, isinya organisasi dan strategi dan pelaksanaannya. Perubahan dari kurikulum1968 menjadi kurikulum 1975 dan 1976 lebih merupakan perubahan kurikulum secara menyeluruh. Demikian pula kegiatan pengembangan kurikulum sekolah pembangunan mencerminkan pula usaha perubahan kurikulum yang bersifat menyeluruh. Kurikulum 1975 dan 1976 misalnya, pengembangan, tujuan, isi, organisasi dan strategi pelaksanaan yang baru dan dalam banyak hal berbeda dari kurikulum sebelumnya. 
Perubahan itu dapat berupa: 

Kamis, 11 Oktober 2012

MELINDUNGI MATA DARI KERUSAKAN AKIBAT LAYAR KOMPUTER


Hampir semua pekerja kantoran kini menatap layar komputer dalam waktu yang lama setiap hari. Tak ada yang salah dengan hal tersebut asal mata tetap dijaga kesehatannya. Jika tidak, bisa terjadi beberapa gangguan mata yang akan membuat Anda menyesal. Perhatikan poin-poin berikut ini untuk melindungi mata dari efek negatif akibat terlalu lama bekerja di depan layar komputer.

Atur posisi
Posisi yang baik

Rabu, 10 Oktober 2012

JENIS-JENIS KURIKULUM

Jika dilihat dari sudut guru sebagai pengembang kurikulum dikenal jenis-jenis kurikulum sebagai berikut: 
 Open curriculum (kurikulum terbuka), artinya kurikulum = guru. Guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. 
 Close curriculum (kurikulum tertutup), artinya kurikulum sudah ditentukan secara pasti mulai tujuan,materi, metode dan evaluasinya, sehingga guru tinggal melaksanakan apa adanya. 
 Guide curriculum (kurikulum terbimbing), artinya kurikulum setengah terbuka, setengah tertutup. Rambu-rambu pengajar telah ditentukan dalam kurikulum, akan tetapi guru masih diberi kemungkinan untuk mengembangkan lebih lanjut dalam kelas. 

Sedangkan Nasution mengatakan bahwa jenis-jenis kurikulum ada 3 (tiga), yaitu: 
1. Separated subject curriculum 
Kurikulum ini dikatakan demikian karena data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam bentuk subjek atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang lainnya. Subject atau mata pelajaran ialah hasil penglaman umat manusia sepanjang masa, atau kebudayaan dan pengetahuan yang dikumpulkan oleh manusia sejak dahulu, lalu disusun secara logis dan sistematis, disederhanakan dan disajikan kepada anak didik sesuai dengan usianya masing-masing. Kurikulum ini dengan tegas memisahkan antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya, umpamanya mata pelajaran teori listrik tidak ada sangkut pautnya dengan pengetahuan alat perkakas atau yang lainnya. Satu dengan yang lainnya terpisah-pisah secara tegas, demikian pula dalam menyajikannya kepada peserta didik. 

Kelebihan kurikulum jenis ini adalah sebagai berikut.

Rabu, 19 September 2012

DESAIN KURIKULUM

Desain kurikulum menurut Sukmadinata (dalam Arifin, 2012:3) adalah pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikulum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu:
1.      Dimensi horisontal, berkenaan dengan penyusunan lingkup isi kurikulum.
2.      Dimensi vertikal, menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan tingkat kesukarannya.
POLA-POLA DISAIN KURIKULUM :
1.    Subject Centered Design
a.       Berkembang dari konsep pendidikan klasik yang menekankan pengetahuan,  nilai-nilai dan warisan budaya masa lalu
b.      Kurikulum dipusatkan pada isi atau materi yang akan diajarkan
c.       Tersusun atas sejumlah mata pelajaran
d.      Diajarkan secara terpisah-pisah
Kekuatan :
a.       Mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi, dan disempurnakan
b.      Pengajarnya tidak perlu dipersiapkan secara khusus
Kelemahan :
a.       Peran peserta didik pasif
b.      Pengajaran menitikberatkan pada pegetahuan
c.       Pengajarannya yang terpisah-pisah bertentangan dengan kenyataan bahwa pengetahuan merupakan kesatuan
2. Learnered centered design
a.       Sebagai reaksi dan penyempurnaan terhadap kelemahan subject centered design
b.      Menempatkan siswa pada kedudukan utama
c.       Bersumber dari pemikiran Rousseau tentang pendidikan alam
d.      Organisasi kurikulum didasarkan minat, kebutuhan, dan tujuan peserta didik
Kekuatan :
a.       Motivasi belajar bersifat intrinsik
b.      Pengajaran memperhatikan perbedaan individual
c.       Kegiatan pemecahan masalah merupakan bekal untuk menghadapi kehidupan di luar sekolah
Kelemahan :
a.       Penekanan pada minat belum tentu cocok untuk menghadapi kenyataan riil
b.      Dasar penyusunan struktur kurikulum tidak jelas karena kurikulum hanya menekankan minat siswa
c.       Lemah dalam kontinuitas dan sekuens bahan
d.      Tidak dapat diimplementasikan oleh guru biasa, harus guru khusus
3. Problem centered design
a.       Berpangkal pada manusia dalam kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat
b.      Berangkat dari pemikiran bahwa manusia sebagai mahluk sosial selalu hidup bersama
c.       Isi kurikulum berupa masalah-masalah sosial
d.      Menekankan baik pada isi maupun perkembangan peserta didik

SUMBER
Arifin. (2012). Macam-Macam Desain Kurikulum. http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/01/macam-macam-desain-kurikulum.html#.UFjcVsxiivQ. Diakses tanggal 18 September 2012.
Mega, I. (2011). Desain Kurikulum. http://blog.um.ac.id/intanmega/2011/12/12/desain-kurikulum/. Diakses tanggal 18 September 2012.

Jumat, 06 Juli 2012

Pengumuman SNMPTN 2012


SEMARANG, KOMPAS.com - Koordinator Wilayah II Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Sudijono Sastroatmodjo mengatakan, pengumuman hasil SNMPTN jalur tulis dimajukan pada Jumat (6/7/2012).
"Rencana semula, pengumuman dilakukan pada 7 Juli 2012. Namun, karena seluruh prosesnya sudah selesai. Daripada ditunda-tunda maka diajukan pada 6 Juli 2012 pukul 19.00 WIB," kata Sudijono di Semarang, Kamis (5/7/2012).
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengaku baru saja mengikuti rapat evaluasi pelaksanaan SNMPTN 2012 di Jakarta, salah satunya menyepakati pengumuman SNMPTN dimajukan dari jadwal semula. Meski demikian, jadwal pengumuman di website SNMPTN masih tercantum pengumuman pada Sabtu (7/7/2012) pukul 19.00.
Menurut Sudijono, pengumuman hasil SNMPTN tulis bisa dilakukan lebih awal karena proses penilaian SNMPTN tulis ternyata selesai lebih cepat dari rencana sehingga calon mahasiswa bisa segera mengetahui hasilnya. "Karena prosesnya memang sudah selesai dan final, kenapa harus menunggu? Alasannya ya itu saja. Tentunya, lebih cepat akan lebih baik, apalagi semua prosesnya memang sudah selesai," ujarnya.
Berkaitan dengan pengumuman SNMPTN tulis, ia mengimbau para pendaftar yang dinyatakan tidak lolos tidak perlu berkecil hati. Masih ada kesempatan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur mandiri.
Sudijono mengatakan, tahun ini Unnes menjaring mahasiswa baru melalui tiga jalur masuk, yakni SNMPTN jalur undangan maupun tulis serta jalur mandiri yang disebut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU). "Karena itu, bagi mereka yang tidak lolos SNMPTN undangan dan tulis, jangan patah semangat, masih ada kesempatan lewat SPMU. Di PTN-PTN lain juga membuka jalur mandiri sehingga masih terbuka kesempatan," katanya.
Demikian pula bagi mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi, kata Sudijono, tersedia 1.500 beasiswa Bidik Misi di Unnes yang dibagikan lewat tiga jalur masuk, yakni SNMPTN undangan, SNMPTN tulis, dan jalur mandiri.
Ketua Panitia Lokal 42 SNMPTN Semarang Hertanto Wahyu Subagyo juga membenarkan bahwa pengumuman hasil SNMPTN tulis dimajukan pada 6 Juli 2012 dari jadwal semula yang direncanakan pada 7 Juli 2012. "Proses penilaian memang sudah selesai dilakukan, tidak ada masalah apa pun. Semua berlangsung lebih cepat sehingga hasilnya bisa diketahui lebih cepat," kata Pembantu Rektor I Universitas Diponegoro Semarang itu.

Situs resminya bisa dibuka di sini http://snmptn.ac.id

Kamis, 14 Juni 2012

ANALISIS INSTRUKSIONAL


Pengertian Analisis Instruksional
       Analisis intruksional adalah sebagai tahapan proses yang merupakan keseluruhan dari pemaparan bagaimana perancang (desainer) menentukan komponen utama dari tujuan instruksional melalui kegunaan analisis tujuan (goal analysis), dan bagaimana setiap langkah dalam tujuan tersebut dapat dianalisis untuk mengidentifikasi keterampilan subordinate atau keterampilan prasyarat. (Dick and Carey 2005) dalam (zuhairi-stain.blogspot.com).
       Analisis instruksional sebagai perangkat (satu set) prosedur yang ketika dipublikasikan ketujuan instruksional, menghasilkan pengindentifikasian langkah-langkah yang sesuai untuk melaksanakan tujuan dan keterampilan subordinate bagi sibelajar dalam rangka mencapai tujuan. (Dick and Carey 2005). Analisis instruksional adalah suatu alat yang dipakai oleh para penyusu­n disain instruksional atau guru untuk membantu mereka di dalam mengidentifikasi setiap tugas pokok yang harus dikuasai/dilaksanaan oleh siswa dan sub tugas atau tugas dasar yang membantu siswa dalam menyelesaikan tugas pokok (Esseff, P.J.)
       Suparman (1997) lebih cenderung mengartikan analisis instruksional sebagai proses yang menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan penjabaran tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum secara terperinci. Yang dimaksud perilaku khusus tersusun secara logis dan sistematis adalah tahapan apa yang seharusnya dilakukan terlebih dahuluditinjau dari berbagai alas an seperti karena kedudukannya sebagai perilaku prasyarat, prilaku yang menurut urutan fisik berlangsung lebih dahulu, perilaku yang menurut proses psikologi muncul lebih dahulu atau kronologis terjadi lebih awal.

Kegunaan Analisis Instruksional
Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas, dapat dikemukakan kegunaan analisis instruksional sebagai berikut: 

Rabu, 06 Juni 2012

PERBANDINGAN PENDIDIKAN PERANCIS DAN INDONESIA

1. Jenjang Pendidikan Perancis
Tujuan utama pendidikan Perancis pada mulanya adalah untuk meningkatkan nasionalisme. Upaya peningkatan nasionalisme ini dilakukan melalui sekolah dengan mempromosikan buku-buku teks yang seragam isinya antara lain menekankan perlunya melanjutkan negara Perancis yang sudah ada semenjak rezim lama (kerajaan) dan pembentukan sistem baru bersifat sentralistis yang ketat. Hampir seluruh sistem pendidikan formal di Perancis dilaksanakan secara tersentralisasi yang ketat dan dikontrol oleh Kementerian Pendidikan. Jenjang pendidikan di negara Perancis terdiri atas tiga jenjang, yaitu:
1.Pendidikan Dasar (pra-sekolah dan sekolah rendah).
2.Pendidikan Menengah.
3. Pendidikan Tinggi (Tadjab, 1994:99)
Kurikulum Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Perancis
Pendidikan Dasar di Perancis 

Jumat, 01 Juni 2012

THESIS


Pengertian
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi yang dibuat oleh seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Magister (S2). Tesis ini mencerminkan kemampuan yang bersangkutan dalam peneltian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan.

Karakteristik
isinya berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam disiplin ilmu tertentu, sesuai dengan program studi yang ditempuh.
merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoretik tertentu dalam disiplin ilmu yang dipelajari.
mengungkapkan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder, sedangkan untuk bibliografi dapat digunakan sumber otentik,
ditulis dalam bahasa yang baik dan benar.
Contoh Karangka Tesis

Selasa, 29 Mei 2012

MODEL PEMBELAJARAN ASSURE


DEFINISI MODEL ASSURE
          Sekarang ini para pengajar atau guru dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar degan baik dan bisa diterima baik oleh para muridnya. Tentu saja ini bukan tantangan ringan, karena tiap pengajar dari tiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah itu fasilitasnya, jenis muridnya, dan lain-lain. Pengajar juga harus mempunyai strategi yang jitu untuk setidaknya membuat pengajaran menjadi mudah dan bisa diterima oleh siswa,  karena sulit membuat pengajaran bisa diterima oleh semua siswa. ASSURE model adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Model assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan  bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE Model  mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.

TAHAPAN TAHAPAN MODEL ASSURE

Sabtu, 26 Mei 2012

Sifat-Sifat Bangun Ruang

DiDownload dari Youtube

Perbandingan Pendidikan Pakistan dan Indonesia

            Jenjang pendidikan dasar dan menengah di Pakistan dan di Indonesia tidak jauh berbeda. Yang berbeda adalah sekolah dasar di Pakistan hanya berlangsung 5 tahun, satu tahun lebih cepat dibandingkan dengan di Indonesia. Hal yang menarik dari Pakistan adalah adanya bentuk-bentuk pendidikan informal. Kalau di Indonesia, pendidikan informal hanya berupa pendidikan keluarga, maka di Pakistan setidaknya ada emapat jenis pendidikan informal, yaitu: 
 Kursus pendidikan dan ajaran islam 
 Kelompok penanggulangan bencana 
 Kursus keaksaraan dan teknologi 
 Kursus keterampilan hidup Hal menarik lainnya dari pendidikan di Pakistan adalah pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam pendidikan di Pakistan. Seperti yang kita lihat pada table 17 di atas terdapat sekitar Sembilan macam pemanfaatn teknologi dan infromasi untuk pendidikan, yaitu: 
 Intel teach program dan portofolio tentang internet untuk guru dan siswa  Intel teach in servuce programe 
 Skill for success course 
 Getting started course 
 Esential course 
 Thinking with technology course 
 Advanced online course 
 Leadership forum 
 Pre service program Hal menarik dari pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pendidikan tersebut adalah thinking with technology course. Artinya, masyarakat Pakistan tidak hanya menjadi pemakai teknologi tetapi bagaimana berpikir dengan teknologi

Perbandingan Pendidikan Jerman dan Indonesia


KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
PERBANDINGAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI JERMAN DAN INDONESIA
NO.
ASPEK YANG DIBANDINGKAN
JERMAN
INDONESIA
1.
Pembagian
Sarjana dan pascasarjana
a.    Universitas
b.    Fakultas seni dan music
c.    Fachhochschulen
Sarjana dan pascasarjan
2.
Tingkatan
a.   Sarjana (Bachelor)
b.    Master
c.    Doktor
a.     Diploma
b.    Sarjana
c.     Magister
d.    Doktor
3.
Masa Studi
a.    Sarjana : 4 tahun
b.    Master : 2 tahun
c.    Doktor : 4 tahun
a.    Diploma
D1 : 1-2 tahun
DII : 2-3 tahun
DIII : 3-5 tahun
DIV : 4-7 tahun
b.    Sarjana : 4-7 tahun
c.     Magister : 2-5 tahun
d.    Doktor : 4-6 tahun
4.
Jalur Masuk
Abitur dan tes
Ujian masuk (SNMPTN)
5.
Sistem belajar
SKS
SKS
6.
Nilai
Tingkatan nilai dari tertinggi ke terendah
Sehr (1), gut (2), befriedigend (3), aureichend (4), mangelhaft (5)
Tingkatan nilai dari yang paling tinggi ke paling rendah
A(4), B(3), C(2), D(1), E(0)
7.
Mata Kuliah Wajib
-
a.    Pendidikan agama;
b.    pendidikan kewarganegaraan; dan
c.    bahasa.
8.
Bukti Kelulusan
Diplom
Ijazah
9.
Ujian Kelulusan
Sarjana : Thesis
Master: Thesis
Doktor : Disertasi
Diploma : Tugas Akhir
Sarjana : Skripsi
Master : tesis
Doktor : disertasi
            Pendidikan tinggi di Jerman tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, baik dari segi lama pendidikan, system belajar, ujian kelulusan, maupun tingkatannya. Hanya saja di Jerman tidak ada program diploma (politeknik) seperti di Indonesia, karena di Jerman program pendidikan tingginya dibagi menjadi tiga macam, yaitu universitas, fakultas seni dan music, dan fachhochschulen. Universitas lebih mengutamakan ke pengajaran teori, fakultas seni dan music, sesuai namanya mempelajari tentang music dan seni, fachhochschulen menitik beratkan pada aspek terapan.
            Hal lain yang berbeda antara kurikulum pendidikan tinggi di Jerman dan Indonesia adalah jalur masuknya. Di Jerman, untuk memasuki perguruan tinggi dipakai hasil ujian abitur dan nilai Gymnasiale Oberstufe ditambah dengan tes sesuai dengan jurusan yang dipilih calon mahasiswa. Sedangkan di Indonesia, untuk masuk perguruan tinggi melalui ujian masuk (UM) tanpa memperhatikan nilai pada sekolah menengah.
            Hal lain yang berbeda dari universitas di Jerman dan di Indonesia adalah mengenai nilai. Kalau di Jerman, nilai yang paling baik justru yang angkanya kecil, yaitu 1. Semakin besar angka itu maka nilai nilainya semakin buruk. Berkebalikan dengan di Indonesia, semakin besar angkanya, maka nilainya semakin baik, di mana nilai tetinggi adalah 4 dengan predikat A.